
MUSIK masih hingar-bingar dan berdentam keras di ruangan itu. Sebegitu kerasnya hingga gendang telinga ini serasa ditusuk-tusuk. Saya masih duduk di satu sudut bar yang cukup populer di Makassar bersama Max (28) --sahabat asal Biak, Papua. Kami berdua ditemani Ningsih, salah satu kekasih Max di bar itu. Entah, saya tak pernah menghitung ada berapa jumlah kekasih Max di sejumlah diskotek yang selalu dikunjunginya. Kata teman, di setiap diskotek, Max punya kekasih. Saya sudah pernah menuliskan pengalaman...